Promotional GaraMedia>>> Rumah dikontrakkan di perumahan mutiara residence no c5. Bantul, info lebih lanjut : 081802732747 (Mbak Lucky)** STIE NUSA MEGARKENCANA YOGYAKARTA membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online : http//bit.ly/pmbstienus Program studi pilihan Akuntansi dan Manajemen sudah terakreditasi "B" Prodi maupun Institusi, alamat kampus JL. AM.Sangaji no 49-51 Yogyakarta ** Bingung olah data buat skripsi? Langsung aja cuss ke Bengkel olah data,info lebih lanjut hubungi : 08174100387 ** Mau iklanmu dimuat di GaraMedia? Email aja ke garamediaindonesia@gmail.com ** Harga promosi : Iklan Baris :Rp 20.000/bulan, Iklan Banner: Rp 50.000/Bulan**
Link Banner

Kisah Ida : Kesabaran menuai kesuksesan


Halo Garaku, Garamin baru saja mendapatkan email dari seseorang yang ingin menceritakan perjalanan hidupnya hingga akhirnya beliau sukses kepada kalian. Beliau meminta nama dan nama perusahaannya disamarkan.  Seperti apa sih cerita kehidupan beliau? Yuk langsung baca

Namaku Ida, saat ini aku bekerja sebagai Finance Director di Perusahaan Nasional yang bergerak dibidang otomotif. Mungkin bagi kalian, jabatan yang aku pegang saat ini menjadi tolak ukur kalian menilaiku kalau aku sudah sukses. Memang benar, tapi semua itu membutuhkan kesabaran karena proses yang harus aku lalui begitu berat.

Aku terlahir dari keluarga yang serba kekurangan. Pekerjaan ayahku adalah seorang kuli bangunan, dan untuk menambah penghasilan uang bagi keluarga, ibuku berjualan kue di salah satu pasar di Jogja. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Adikku yang pertama berusia 3 tahun dibawahku dan adikku yang paling kecil baru berumur 3 bulan ketika aku kelas 3 SMA.

Yap, kelas 3 SMA.. seperti anak lainnya, aku ingin sekali meneruskan pendidikanku hingga sarjana. Tapi aku sadar kalau kondisi ekonomi keluargaku tidak memungkinkan. Ayah dan Ibuku tidak bisa membiayai aku untuk kuliah. Sedih rasanya.

Tanpa terasa aku diwisuda dari SMA. Beberapa temanku sudah mulai mendaftarkan diri di perguruan tinggi swasta sembari menunggu SNMPTN. Bermodal niat, aku juga ikut serta ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri karena itu satu-satunya jalanku agar aku bisa kuliah. Aku memilih jurusan akuntansi di kampus favorit yang ada di Jogja.

Tapi sayang, aku gagal meraih nilai yang ditetapkan sehingga aku tidak diterima. Perasaan sedih pun merasuki diriku. Ingin rasanya aku mengeluh kepada Tuhan kenapa menakdirkan diriku dilahirkan oleh Keluarga yang kondisi ekonominya kekurangan. Aku nangis sejadi-jadinya. Ibuku pun akhirnya tahu kalau aku gagal untuk masuk perguruan tinggi negeri, beliau memberikan pengertian agar aku harus bersabar. Aku peluk beliau, beliau pun minta maaf karena tidak bisa menyekolahkanku sampai sarjana.

Sejak saat itu, aku mulai nekad merantau ke Jakarta untuk mencari kerja. Untungnya disana ada tanteku yang kondisi ekonominya lumayan bagus dan mau menampungku selama aku mencari kerja di Jakarta.

Aku yang baru berumur 17 tahun dan berasal dari kota kecil merantau ke kota seluas Jakarta bersaing dengan orang-orang yang memiliki ijasah sarjana untuk mencari kerja. Satu persatu perusahaan aku masukkan lamaran, tetapi hasilnya zonk, aku sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti interview ataupun tes lainnya. Aku pun menjadi tidak bersemangat untuk hidup, ada pikiran untuk mengakhiri hidup ini karena kegagalan-kegagalan yang terus menerpa kehidupanku. Jujur saja, aku bahkan sudah membeli obat anti-biotik yang terkenal keras untuk merencanakan aksi bunuh diri. Tapi akhirnya pikiran itu seketika lenyap ketika aku melihat seorang gadis  seusiaku yang duduk di kursi roda dan rela berpanas-panasan di jalan raya untuk menjajakan dagangannya. Ku lihat raut wajahnya tidak memperlihatkan raut wajah kesedihan apalagi mengeluh. Sementara aku yang kondisinya sedikit beruntung karena memiliki anggota tubuh yang lengkap malah lemah menghadapi kerasnya kehidupan

Aku merasa tertampar menyaksikan semangat juang gadis itu. Perlahan-lahan semangatku untuk mencari kerja mulai tumbuh. Aku buang obat anti-biotik tadi ke tempat sampah. Ku langkahkan kakiku kembali mencari perusahaan yang membuka lowongan kerja. Selama berjalan, ku lantunkan doa agar aku bisa segera diterima kerja. Langkahku terhenti di depan toko kecil yang berjualan asesoris mobil. Segera aku tanya ke salah satu karyawan disana, apa toko ini membutuhkan karyawan baru. Alhamdulillah, ternyata toko kecil ini membutuhkan satu orang karyawan yang mengelola keuangan dan administrasinya. Aku pun mendapatkan kesempatan untuk interview dan seleksi, dan hasilnya aku diterima. Senang rasanya diterima kerja walaupun gaji yang ku dapatkan masih di bawah UMR Jakarta. Akhirnya aku kembali ke rumah tanteku dengan keadaan gembira.

Ternyata dunia kerja tak seindah bayanganku. Terlebih lagi kondisi toko dimana aku bekerja. Aku adalah perempuan satu-satunya yang bekerja sebagai karyawan. Aku bertanggung jawab kepada istri dari pemilik toko tersebut. Istri dari pemilik toko tersebut memiliki watak tukang suruh, jadi walaupun aku bekerja mengurusi keuangan dan administrasi toko, aku juga merangkap kerja untuk membuatkan teh sang istri pemilik, dan terkadang aku juga diminta untuk menjemput anaknya yang masih sekolah di TK yang letaknya tak jauh dari toko. Awalnya sih kesal, ingin rasanya aku resign saja. Tapi aku ingat betapa beratnya perjuanganku untuk bisa diterima kerja, akhirnya aku putuskan untuk tetap sabar dan menikmati semua prosesnya.

Tak terasa dua tahun sudah aku menjadi karyawan di toko tersebut. Kerjaan yang begitu-begitu saja membuatku jenuh, terlebih tiap hari istri pemilik toko ngomel-ngomel gak jelas, marah-marah gak jelas. Dan hari ini toko akan kedatangan tamu seorang manager dan dua orang staff dari salah satu perusahaan mobil untuk meninjau kelayakan dan kepatuhan pencatatan transaksi. Maklum saja karena tokoku juga salah satu distributor asesoris dari perusahaan mobil tersebut. Aku siapkan segala jenis dokumen yang dibutuhkan untuk diserahkan ke manager tersebut. Tamu yang ditunggu pun akhirnya datang juga. Mereka disambut oleh pemilik toko dan juga istrinya.

Ku serahkan semua dokumennya ke salah satu staff dari perusahaan mobil tersebut. Si staff nampak senang mengamati secara detil pencatatan keuangan yang aku buat. Dia bertanya apa aku pernah kuliah, aku jawab belum pernah. Dan dia terkejut karena menurut dia, laporan keuangan yang aku susun sudah sesuai standar perusahaan. Dia pun melaporkan hasilnya ke manager. Lalu manager tersebut mendatangiku. Dia menawariku untuk bekerja di perusahaannya yang kebetulan ada posisi administrasi keuangan yang kosong karena karyawan sebelumnya resign. Tanpa berpikir panjang aku terima tawaran tersebut. Pemilik toko juga senang dan gembira karena aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Istri dari pemilik toko juga mengiyakan, dan semua pekerjaanku nantinya akan dihandle sendiri oleh dia.

Hari berikutnya aku mulai bekerja di perusahaan yang lebih terjamin. Gajiku pun sudah di atas UMR. Aku pun lebih semangat dalam bekerja. Di tahun kedua masa kerjaku di perusahaan mobil ini, aku dipanggil oleh direktur. Direktur menyuruhku untuk lanjut kuliah dengan segala biaya kuliah dibayar oleh perusahaan. Kata beliau, itu adalah bonus buat aku karena aku bekerja dengan sangat baik dan semua laporan yang ku buat nyaris tanpa kesalahan. Selepas kerja, aku mulai mendaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. Aku memilih kelas karyawan karena jam kuliah dimulai setelah aku pulang kerja. Sesuai perintah direktur, semua tagihan untuk aku kuliah dibayarkan oleh kantor, termasuk keperluan untuk beli buku. Impi apa aku semalam bisa seperti ini.

Singkat cerita setelah 4 tahun aku menyambi kerja dengan kuliah, akhirnya aku lulus juga. Aku kini seorang sarjana Ekonomi. Ayah dan ibuku senang sekali, bahkan mereka rela menjual sepeda motor ayah agar bisa datang ke Jakarta untuk menyaksikan aku wisuda. Aku memeluk ibu dan Ayahku yang menangis bahagia karena akhirnya impianku untuk menjadi sarjana terkabulkan.

Kebahagiaanku masih terus berlanjut. Satu minggu setelah aku diwisuda sebagai Sarjana, aku mendapatkan surat promosi jabatan sebagai manager keuangan di kantor cabang Surabaya. Jadi, aku harus pindah ke Surabaya. Aku berpamitan ke tante dan omku sekaligus mengucapkan terima kasih karena selama 8 tahun aku diperbolehkan tinggal di sana

Perjalanan kehidupanku terus berlanjut. Di tahun keempat aku menjadi Manager keuangan di Surabaya, Aku dimutasikan kembali ke Jakarta, tapi posisiku kali ini sebagai Asisten direktur keuangan. Benar-benar gak nyangka, aku bisa sejauh ini. Aku sama sekali gak membayangkan kalau aku bisa menjadi asisten direktur keuangan. Aku diberi amanah mengelola seluruh tim keuangan perusahaan ini termasuk tim finance yang ada di kantor cabang. Anak kuli bangunan diamanahi untuk mengatur dan mengelola selurh tim finance perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia, sama sekali gak membayangkan kan. Aku pun sama, rasanya masih seperti mimpi.

Di usiaku yang ke 29 tahun ini, semuanya diluar dari apa yang aku impikan selama ini. Pada saat menjadi asisten direktur keuangan, aku menemukan belahan jiwaku. Awal mula ketemu di salah satu seminar yang diselenggarakan oleh Kementrian perindustrian. Sama-sama berasal dari perusahaan otomotif.
4 Tahun kemudian atau tepat pada saat usiaku menginjak 33 tahun, aku dipromosikan sebagai Pelaksana tugas Direktur keuangan, karena direktur keuangan di tempatku meninggal dunia setelah terkena serangan jantung. Aku menjabat sebagai Plt Direktur keuangan selama 5 tahun, dan melalui Rapat Umum Pemegang Saham, aku dikukuhkan resmi menjadi Direktur keuangan atau Finance Director.

Buat kalian yang mengeluh karena apa yang kamu impikan saat ini belum terlaksana, mengeluh karena kondisi ekonomi keluarga tidak mendukung mimpimu, mulai saat ini ubah keluhanmu itu jadi semangat. Mungkin saat ini impianmu belum terlaksana, tapi asalkan kamu sabar dan tetap fokus menghadapi kerasnya kehidupan, percayalah semua impianmu akan terwujud. Ingat satu hal, Kamu adalah orang yang beruntung, di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung dirimu tetapi mereka tetap semangat untuk mengarungi kerasnya kehidupan. Roda kehidupan pasti berputar, mungkin saat ini kamu sedang berada di bawah, tapi beberapa tahun ke depan, kamu bisa mencapai puncak dari roda kehidupan tersebut.

6 comments:

  1. Sangat inspiratif..
    Semoga menginspirasi mereka yang kehilangan semangat untuk meniti karir.
    Sukses terus buat goolali

    ReplyDelete
  2. Sangat menginspirasi..
    Bermanfaat banget, memotivasi untuk mereka yang gampang menyerah dan putus asa..
    Sukses selalu buat goolali.. Teruslah menuliskan hal hal yang inspiratif lainnya..

    ReplyDelete