Salah satu kriteria pemimpin menurut ungkapan Ki Hajar Dewantara adalah : ING NGARSA SUNG TULADHA” bila diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia memiliki makna “ Pemimpin itu berada di depan untuk
memberikan contoh”. Sifat dan sikap yang ditunjukkan pemimpin di depan staffnya
itulah yang akan ditiru oleh staff tersebut. Di dalam ilmu psikologi, perilaku
untuk menirukan dan mencontoh sifat dan
sikap pimpinan oleh seorang staff tersebut dinamakan Personality Mirroring.
Untuk mengetahui seorang staff yang melakukan
mirroring terhadap sifat dan perilaku pimpinannya adalah dengan mengamati
perilaku staff tersebut. Adakah kesamaan perilaku seorang staff tersebut dengan
perilaku dari pimpinannya?
Perilaku-perilaku baik dari seorang pimpinan yang
akan ditiru oleh karyawan diantaranya :
1. 1. Gaya bicara, gesture tubuh,
intonasi suara
2. 2. Konsistensi terhadap pekerjaan
3. 3. Kejujuran dan kedisiplinan
4. 4. Kreatifitas dan inovasi
Personality Mirroring ini mempunyai dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positif dari Personality Mirroring ini
adalah Seorang staff akan meniru perilaku baik yang ditunjukkan oleh pemimpinnya. Contoh nya ketika menghandle komplain dari tamu, seorang staff akan meniru cara seorang manager dalam
menghadapi komplain dari tamu sehingga apabila manager sedang tidak berada di tempat, karyawan
tersebut menjadi mampu untuk menghandle komplain dari tamu sesuai dengan apa
yang dicontohkan oleh manager.
Namun disisi lain, Personality Mirorring ini juga mempunyai dampak negatif yaitu akan memunculkan pemimpin yang bersifat Narsis. Mengapa demikian? Karena seorang pimpinan tersebut akan “merasa” bahwa keberhasilan dan kesuksesan staffnya berasal dari hasil meniru perilaku dari pimpinan tersebut sehingga akan memunculkan kesombongan, keangkuhan, dan keakuan dari dalam dirinya.
Selain itu, personality mirorring akan memiliki dampak menurunnya kualitas kerja sesorang apabila pimpinan yang dianggap sebagai cermin memiliki kualitas kerja yang menurun. Seperti contoh misalkan pimpinan memiliki hobi membolos kerja, pasti karyawan juga akan menirukan apa yang dilakukan oleh si pimpinan tersebut dengan asumsi " pimpinanku aja seperti itu,yasudah aku juga ikut-ikutan aja".
Oleh sebab itu, agar personality mirroring ini
berdampak positif di dalam sistem kerja, sudah seharusnya pemimpin (dari level
supervisor sampai level manager) memberikan contoh dan teladan bagi
karyawannya. Sehingga apabila karyawan melakukan mirroring, perilaku yang
ditiru adalah perilaku yang baik. Apabila sikap dan karakter staff sudah baik
semua, maka pemimpin akan lebih mudah memanajemeni staffnya sehingga akan terbentuklah
budaya kerja yang baik di Perusahaan.
By : Galih Satria
Editing by : Garamin ( Gara admin)
0 comments:
Post a Comment